Wahana Pendarat RESILIENCE Jepang Memasuki Orbit Bulan
Tekno & SainsNewsHot
Redaktur: Heru Sulistyono

Gambar: Penampakan wahana pendarat ispace bulan depan (IFL Science/ispace)

Jakarta, tvrijakartanews - Perusahaan antariksa Jepang, ispace, memiliki misi yang perlahan-lahan telah mencapai bulan, dan dalam beberapa minggu mendatang akan mencoba mendarat di Bulan. Ada peristiwa penting sebelum itu, yaitu memasuki orbit bulan. Peristiwa itu akan terjadi pada Rabu, 7 Mei 2025.

Mengutip IFL Science, ini adalah kedua kalinya perusahaan tersebut mencoba pendaratan di bulan. Upaya pertama pada tahun 2023 berakhir dengan pendaratan darurat, kemungkinan karena hilangnya propelan pada tahap akhir, yang berarti Hakuto-R Mission 1 menghantam permukaan bulan dengan keras.

Pendaratan di bulan sulit, seperti yang telah kita lihat dalam beberapa tahun terakhir dengan beberapa misi yang mendarat dengan mulus di sisinya, seperti misi Jepang lainnya SLIM. Harapan untuk Misi Hakuto-R 2, yang juga dikenal sebagai RESILIENCE, adalah bahwa semuanya berjalan lancar mulai sekarang.

Wahana pendarat ini membawa beberapa peralatan termasuk elektroliser air, eksperimen produksi makanan, dan probe radiasi dalam. Wahana ini juga membawa cakram memori yang dikembangkan bersama UNESCO yang berisi 275 bahasa dan artefak budaya lainnya. Bagi penggemar anime, perusahaan ini berkolaborasi dengan Bandai Namco Research Institute untuk membuat pelat logam peringatan yang dimodelkan berdasarkan "Piagam Abad Universal" milik Gundam.

Ada pula karya seni khusus bernama Moonhouse yang akan dibawa ke RESILIENCE. Karya seni ini akan ditempatkan di permukaan oleh penjelajah bulan TENACIOUS, setelah robot diizinkan menjelajahi permukaan. Penjelajah akan menganalisis regolith, tanah bulan.

“Setelah berhasil menyelesaikan penerbangan lintas bulan dan menghabiskan sekitar dua bulan dengan lancar menjelajahi ruang angkasa bersama dengan orbit transfer energi rendah seperti yang kami rencanakan, wahana pendarat RESILIENCE kini telah menyelesaikan semua manuver kontrol orbital yang dijadwalkan,” kata Takeshi Hakamada, Pendiri & CEO ispace, dalam sebuah pernyataan,".

RESILIENCE diluncurkan pada tanggal 15 Januari, bersamaan dengan Blue Ghost Mission 1, misi bulan yang berhasil mendarat di Bulan pada tanggal 2 Maret. Perbedaan waktu tersebut disebabkan oleh perbedaan pendekatan untuk mencapai Bulan, dengan ispace lebih menyukai transfer energi rendah yang membawa misi tersebut hampir tiga kali lebih jauh dari jarak Bulan dari Bumi.

Perusahaan tersebut bermaksud mendaratkan RESILIENCE di wilayah utara Mare Frigoris (Laut Dingin) tidak lebih awal dari tanggal 6 Juni.